Hierapolis – Pamukkale adalah sebuah kota kuno yang terletak di mata air panas di Phrygia klasik di Anatolia. Di zaman Romawi daerah ini begitu ramai, terdapat berbagai bangunan besar, mulai dari Colosseum Romawi, pasar, pemukiman penduduk berdekatan dengan tempat pemandian umum.
Pada awal abad ke 3 SM, orang-orang Phrygia membangun sebuah kuil yang didedikasikan untuk Hieron, yang dikemudian hari menjelma menjadi Hierapolis. Pada abad ke-2 SM, orang Yunani kuno mengembangkan Hierapolis menjadi tempat spa untuk Raja Pergamon, Eumenes II. Kota ini menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi pada tahun 133 SM dan mencapai kejayaannya pada masa Romawi tsb, dengan bangunan-bangunan megah seperti teater, pemandian, dan nekropolis besar yang masih bisa dilihat hingga kini. Situs ini merupakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO bersama dengan Pamukkale.
Hierapolis merupakan cermin kejayaan arsitektur Romawi dalam berbagai bangunan publik dan keagamaan. Di dalamnya terdapat bangunan teater Romawi yang besar, berkapasitas lebih dari 15.000 penonton, di lereng bukit dan menghadap ke dataran terbuka. Struktur ini masih berdiri kokoh hingga hari ini, memperlihatkan relief dan ornamen khas dari abad ke-2 M yang menggambarkan dewa-dewi Romawi.
Selain bangunan teater, mereka juga membangun nekropolis atau kompleks makam kuno terbesar di Anatolia. Terdiri dari lebih dari 1.200 makam batu, sarkofagus, dan mausoleum, nekropolis Hierapolis mencerminkan keberagaman sosial dan keagamaan masyarakatnya. Orang kaya dikuburkan dalam sarkofagus marmer besar dengan ukiran mewah, sementara penduduk biasa dikubur dalam makam sederhana.
Masyarakat Romawi juga mengenal Hierapolis memiliki kolam termal kuno Cleopatra Pool, yang terdapat sisa-sisa kolom dan reruntuhan arsitektur kuno tenggelam di bawah air yang jernih dan hangat. Konon, kolam ini pernah digunakan oleh Ratu Cleopatra sebagai tempat berendam untuk menjaga kecantikannya.








