Sejarah Singkat Masjid Al-Aqsa: Menjadi Destinasi Utama di Tour Aqsa

Masjid Al-Aqsa adalah salah satu tempat paling suci dalam agama Islam, terletak di Kota Tua Yerusalem. Sebagai destinasi utama dalam Tour Aqsa, masjid ini memiliki sejarah yang sangat panjang dan penuh makna, baik dalam konteks agama, budaya, maupun sejarah umat manusia. Tidak hanya penting bagi umat Muslim, Masjid Al-Aqsa juga memiliki kedudukan khusus dalam agama Kristen dan Yahudi, menjadikannya sebagai titik pertemuan berbagai peradaban dan tradisi spiritual yang berbeda.

Sejarah Singkat Masjid Al-Aqsa

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara singkat tentang sejarah Masjid Al-Aqsa, bagaimana masjid ini menjadi salah satu tempat suci utama bagi umat Islam, serta mengapa ia menjadi tujuan utama dalam Tour Aqsa yang menarik bagi jemaah dari seluruh dunia.

  1. Asal Usul Masjid Al-Aqsa

Masjid Al-Aqsa terletak di dalam kompleks Al-Haram Al-Sharif (Tanah Suci yang Mulia), yang merupakan kawasan paling suci di Yerusalem. Nama Al-Aqsa sendiri berarti “masjid yang paling jauh”, merujuk pada perjalanan malam (Isra’ Mi’raj) Nabi Muhammad SAW yang luar biasa. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, sebelum kemudian melanjutkan perjalanan ke langit untuk menerima wahyu dari Allah SWT.

Momen Isra’ Mi’raj

  • Isra’ Mi’raj adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menggambarkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Makkah menuju Masjid Al-Aqsa dengan menggunakan Buraq (makhluk yang sangat cepat), dan kemudian naik ke langit (Mi’raj) untuk menerima perintah Allah tentang kewajiban salat lima waktu.
  • Masjid Al-Aqsa menjadi simbol dari perjalanan spiritual ini, dan sejak saat itu, tempat ini menjadi sangat penting dalam tradisi Islam.
  1. Pembangunan dan Sejarah Awal Masjid Al-Aqsa

Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun pada tahun 705 M oleh Khalifah Umayyah, Al-Walid I. Namun, sejarah tempat ini jauh lebih tua, bahkan sebelum keberadaan Islam. Area di sekitar Masjid Al-Aqsa sudah dikenal sebagai tempat suci sejak zaman kuno, dan merupakan lokasi penting dalam tradisi agama-agama lain.

  • Zaman Kuil Yahudi: Sebelum masjid dibangun, area ini merupakan lokasi Kuil Sulaiman (Tempat Suci bagi umat Yahudi) yang dibangun pada abad ke-10 SM. Kuil ini adalah pusat ibadah bagi bangsa Israel, dan menjadi simbol penting dalam sejarah Yahudi.
  • Periode Bizantium dan Romawi: Setelah Kuil Sulaiman dihancurkan oleh pasukan Romawi pada tahun 70 M, wilayah ini menjadi tempat ibadah bagi pemeluk agama Kristen selama era Bizantium.

Setelah penaklukan Yerusalem oleh pasukan Muslim pada tahun 637 M di bawah komando Khalifah Umar bin Khattab, Masjid Al-Aqsa dibangun di atas reruntuhan kuil Yahudi dan menjadi pusat ibadah umat Islam di wilayah tersebut. Pada masa itu, Khalifah Umar memberikan izin kepada umat Kristen untuk beribadah di Gereja Makam Kudus, menunjukkan semangat toleransi antar agama yang berkembang di bawah pemerintahan Islam.

  1. Renovasi dan Pengembangan Selama Berabad-abad

Sejak awal pembangunan, Masjid Al-Aqsa telah mengalami berbagai renovasi dan perluasan oleh berbagai dinasti yang memerintah kawasan tersebut. Berikut adalah beberapa fase penting dalam sejarah pembangunan masjid ini:

  • Khalifah Umayyah (661–750 M): Setelah pembukaan Yerusalem, Khalifah Al-Walid I membangun masjid pertama yang kemudian dikenal dengan nama Masjid Al-Aqsa. Masjid ini dibangun dengan struktur kayu dan batu, dan menjadi pusat ibadah bagi umat Islam.
  • Periode Abbasiyah (750–1258 M): Pada masa kekhalifahan Abbasiyah, masjid ini mengalami renovasi besar, termasuk penambahan atap dan perbaikan struktur bangunan. Namun, banyak bagian dari masjid yang rusak akibat berbagai serangan, termasuk dari pasukan Salib pada abad ke-11.
  • Periode Fatimiyah (909–1171 M): Pada masa pemerintahan Fatimiyah, masjid ini kembali direnovasi dan diperindah dengan berbagai detail arsitektur yang kaya, termasuk penambahan mosaik dan kaligrafi yang mencerminkan keindahan seni Islam.
  • Masa Utsmaniyah (1517–1917 M): Pada masa Utsmaniyah, masjid ini mendapatkan perhatian besar dalam hal pemeliharaan dan perawatan. Salah satu renovasi penting dilakukan pada tahun 1920-an, di mana struktur masjid diperbaiki dan dibangun kembali, dengan penekanan pada penguatan tiang-tiang masjid serta perbaikan kubah utama.
  1. Keistimewaan dan Peran Masjid Al-Aqsa dalam Islam

Masjid Al-Aqsa memiliki keistimewaan yang sangat penting dalam Islam. Berikut adalah beberapa alasan mengapa masjid ini begitu dihormati oleh umat Muslim:

  • Tempat Suci Ketiga: Setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci ketiga dalam Islam. Ini menjadikannya salah satu tujuan utama dalam ibadah haji dan ziarah bagi umat Islam dari seluruh dunia.
  • Isra’ Mi’raj: Seperti yang telah disebutkan, Masjid Al-Aqsa adalah tempat yang sangat penting dalam peristiwa Isra’ Mi’raj, di mana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan malam dari Makkah ke Yerusalem dan kemudian naik ke langit. Peristiwa ini menandai tempat ini sebagai salah satu titik tertinggi dalam spiritualitas Islam.
  • Makna Spiritual: Masjid ini juga berfungsi sebagai simbol kedekatan umat Islam dengan Allah SWT, dan banyak doa-doa serta permohonan yang dipanjatkan di sini. Banyak umat Muslim meyakini bahwa berdoa di Masjid Al-Aqsa memiliki nilai pahala yang sangat besar.
  1. Peran Masjid Al-Aqsa dalam Konflik dan Perdamaian

Seiring dengan sejarah panjangnya, Masjid Al-Aqsa juga telah menjadi pusat konflik, terutama dalam konteks pertikaian politik dan agama di wilayah Yerusalem. Sejak pendudukan Israel atas Yerusalem Timur pada tahun 1967, masjid ini telah menjadi pusat perdebatan dan ketegangan antara umat Islam dan Yahudi.

  • Status Kota Tua Yerusalem: Yerusalem memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam agama Yahudi, Kristen, dan Islam, yang menjadikannya wilayah yang sangat sensitif. Meski demikian, Masjid Al-Aqsa tetap menjadi simbol perdamaian bagi umat Muslim di seluruh dunia dan menjadi pusat perjuangan untuk hak-hak rakyat Palestina.
  • Toleransi Agama: Meski ada ketegangan politik, Masjid Al-Aqsa tetap menjadi simbol toleransi agama. Di masa pemerintahan Islam, banyak contoh toleransi antar agama, dan meskipun saat ini terjadi konflik, Masjid Al-Aqsa tetap menjadi tempat ziarah dan ibadah yang dihormati oleh banyak umat beragama.
  1. Masjid Al-Aqsa Sebagai Destinasi Utama dalam Tour Aqsa

Masjid Al-Aqsa bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai destinasi utama dalam Tour Aqsa. Setiap tahun, ribuan umat Muslim dari berbagai penjuru dunia mengunjungi masjid ini untuk berdoa, melakukan ibadah, dan memperdalam keimanan mereka. Tour Aqsa menawarkan kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat suci lainnya di sekitar Yerusalem, seperti Dome of the Rock, Tembok Barat, dan Gua Buraq, yang semuanya memiliki makna spiritual yang mendalam.

Bagi mereka yang mengikuti Tour Aqsa, perjalanan ini tidak hanya sekadar wisata, tetapi juga sebagai perjalanan spiritual yang memperkaya jiwa dan mempererat hubungan dengan Allah SWT.

Kesimpulan

Masjid Al-Aqsa adalah tempat yang tidak hanya penting dalam Sejarah Singkat Masjid Al-Aqsa Islam, tetapi juga menjadi simbol perdamaian dan keberagaman agama. Sejarahnya yang panjang, peranannya dalam peristiwa Isra’ Mi’raj, serta keberadaannya sebagai tempat ibadah yang dihormati, menjadikannya sebagai salah satu destinasi paling utama dalam Tour Aqsa. Melalui perjalanan ke masjid ini, umat Islam dapat merasakan kedamaian, memperdalam spiritualitas, dan menghormati sejarah panjang yang terkandung di dalamnya.

 

 

Home » Sejarah Singkat Masjid Al-Aqsa: Menjadi Destinasi Utama di Tour Aqsa